Jumat, 25 November 2011

ISD Dalam Pandangan Psikologi


KATA PENGANTAR



Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ruang lingkup dan perkembangan psikologi manusia khususnya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna keberhasilan penulisan yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.


Cibinong  23 November 2011

Penulis



PEMBAHASAN

A.    Ruang Lingkup Psikologi
  1. Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat memperlihatkan karakteristik kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa kategori bidang psikologi yaitu :
-          Psikologi umum
Yang biasa disebut pengantar psikologi tentang prilaku individu yang lebih lanjut, lebih khusus dan lebih mendalam.
Dalam psikologi umum akan dipelajari konsep umum kegiatan atau prilaku individu apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan kegiatan

-          Psikologi sosial
Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam psikologi modern psikologi sosial mendapat posisi yang penting karena psikologi sosial ini telah banyak memberikan pencerahan bagaimana fikiran manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari masyarakat kita. Menurut psikologi sosial ini untuk dapat memahami prilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranah situasi, permasalahan dan budaya pada manusia itu sendiri.

-          Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan pendidikan atau boleh dikatakan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan.
Pendidikan itu sebagai salah satu proses perubahan tingkah laku yang tidak bisa dilepaskana dari psikologikarena pendidikan itu sangat berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari urutan dalam satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi, kelompok-kelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara kategori-kategori tersebut di atas yang lebih dominan dan yang paling penting atau psikologi pendidikan karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa mewujudkan manusia yang bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan manusia menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani sehingga antara psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk mewujudkan manusia yang bertingkah laku baik manusia itu harus dididik dalam suatu proses pendidikan dan pendidikan itu sendiri tidak akan berjalan secara optimal, efktif dan efisien apabila mengesampingkan faktor psikologi manusia.
Apabila ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan jenis kelamin, manusia yang menunjukan bahwa proses pendidikan yang dilakukan tidak akan sama. Oleh karena itu penting bagi pendidik maupun calon pendidik untuk mengetahui ilmu pengetahuan psikologi agar dalam proses pendidikannya mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada peserta dididiknya.

  1. Arti psikologi dan psikologi pendidikan
a.       Psikologi berasal dari bahasa Yunani “Psyche” yang berarti jiwa atau napas hidup dan “logos” yang berarti “ilmu”.
Jadi dapat disimpulkan psikologi atau ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Misal : Interaksi orang tua dan anak di lingkungan keluarga, guru dan murid di sekolah, dokter dan pasien di rumah sakit dan lain-lain.
Kenyataan itu sudah tentu akan melahirkan problematika baru dalam psikologi dan menghendaki pengkajian secara khusus sehingga dari sini akan muncul beragam istilah psikologi yaitu :
Psikologi pendidikan, psikologi umum, sosial, psikologi keluarga, psikologi perusahaan dan lain-lain.
Namun dalam hal ini kita lebih terfokus pada psikologi pendidikan
-          Pendapat para ahli tentang psikologi pendidikan
§  Crow and crow
Menyatakan bahwa psikologi pendidikan menjelaskan permasalahan-permasalahan yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut usia, terutama menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.
§  With Erington
Berpendapat bahwa psikologi pendidikan atau studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam pendidikan manusia.
Adapun dari pendapat-pendapat para ilmuan/para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan studi yang secara sistematis. Berkaitan dari proses pendidikan yang dialami oleh individu manusia khususnya belajar mulai sejak lahir sampai berusia lanjut.

B.     Perkembangan Psikologi
  1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan psikologi sering digunakan secara bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama, namun sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya memiliki asfek yang sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari pendapat beberapa ahli :
-          Dr. Kartini Kartono
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan atau perubahan secara psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu tertentu.
-          Drs. Abu Ahmadi
Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif misalnya : atom, sel, kromosom, rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari bahan-bahan kualitatif mislanya : kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.

-          Drs. Muhiddin Syah
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan berarti perubahan-perubahan kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang bersifat konkret.
Kemudian dari uraian pendapat-pendapat para ahli ilmuan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau sebagai perubahan kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom, rambut, butiran darah dan tulang itu tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh dan begitu juga material pribadi seperti kesan keinginan, ide pengetahuan, nilai, selama tidak berhubungan dengan fungsinya.

-          Menurut Drs. Tadjad yang mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu perubahan dan pertambahan yang bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin Syam mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu atau perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi yang disebabkan adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa kesimpulan di atas dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang berbeda dari pribadi yang berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan

Ø  Faktor yang mempengaruhi perkembangna anak
-          Menurut Kartini Kartono antara lain faktor :
v  Herediter atau yang sering disebut faktor warisan atau bawaan.
v  Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan
Setiap gejala perkembangan anak merupakan hasil kerjasama pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perlu diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat ditentukan oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan perkembangan alami seorang anak mempengaruhi cara bereaksi atau respon anak terhadap segala pengaruh dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penambahan ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan (intelegensi), ketekunan, minat dan lain-lain.

-          Abu  Ahmadi juga mengemukakan teorinya yang berkenaan dengan perkmabgan anak seperti teori empirisme, teori nativisme, teori konvergensi, teori rekapitulasi, teori dinamika, teori kemungkinan berkembang dan teori interaksianisme.s

-          Menurut Tadjad pada garis besarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu :
Ø  Faktor intern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang dari keturunan dan pembawaan
Ø  Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang berasal dari pengalaman. Dan interaksi dengan lingkungan . contoh : pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak atau faktor keturunan dan faktor lingkungan.

-          Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya anak lahir di dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau lingkungan termasuk pengajaran dan pendidikan. 
v  Penjelasan teori emperisme coptimisme : Karena sangat yakin akan pendidikan demi keberhasilan anak-anak lahir dalam keadaan kosong putih bersih seperti meja lilin (tabularasa) maka pengalaman yang akan menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
v  Penjelasan : Pendidikan bagi anak adalah sia-sia tidak perlu terlalu dihiraukan.
v  Penjelasan : Dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman) yang baik serta ditopang dengan bakat dan pembawaan sejak lahir (sepasang suami-istri William Stern dan Clara Stren).
v  Penjelasan : Dapat disimpulan bahwa seorang manusia akan mengalami tingkatan masing-masing sebagai berikut :
-          Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih 8 tahun (kegiatan menangkap binatang)
-          Masa pengembala umur 8-10 tahun (seorang anak suka memelihara binatang)
-          Masa bertani umur 10-12 tahun (anak suka berkebun dan menanam tanaman)
-          Masa berdagang umur 12-14 tahun (anak gemar bermain pasar-pasaran)
-          Masa industri umur 14 tahun ke atas (anak mulai mencoba berkarya sendiri membuat mainan dan lain-lain).
v  Penjelasan : Yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang ikut menentukan dinamika ditengah-tengah lingkungannya.
v  Penjelasan : Maksudnya bahwa perkembangan konegtif seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar melainkan ditentukan oleh interaksi budaya.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar