KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas
segala rahmat dan izin-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ruang
lingkup dan perkembangan psikologi manusia khususnya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan
kita Nabi semesta alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
walaupun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam
makalah ini. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun
guna keberhasilan penulisan yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga
segala upaya yang telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.
Cibinong 23 November 2011
Penulis
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Psikologi
- Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu
dapat memperlihatkan karakteristik kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa kategori bidang psikologi
yaitu :
-
Psikologi umum
Yang biasa disebut pengantar
psikologi tentang prilaku individu yang lebih lanjut, lebih khusus dan lebih
mendalam.
Dalam psikologi umum akan dipelajari
konsep umum kegiatan atau prilaku individu apa, mengapa dan bagaimana individu
melakukan kegiatan
-
Psikologi sosial
Suatu studi tentang hubungan antara manusia
dan kelompok. Dalam psikologi modern psikologi sosial mendapat posisi yang
penting karena psikologi sosial ini telah banyak memberikan pencerahan
bagaimana fikiran manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari masyarakat kita.
Menurut psikologi sosial ini untuk dapat memahami prilaku manusia, kita harus
mengenali bagaimana peranah situasi, permasalahan dan budaya pada manusia itu
sendiri.
-
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari prilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan pendidikan atau boleh dikatakan sebagai proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan.
Pendidikan itu sebagai salah satu
proses perubahan tingkah laku yang tidak bisa dilepaskana dari psikologikarena
pendidikan itu sangat berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari
urutan dalam satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi,
kelompok-kelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara kategori-kategori
tersebut di atas yang lebih dominan dan yang paling penting atau psikologi
pendidikan karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa mewujudkan manusia
yang bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan manusia
menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani sehingga antara
psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk mewujudkan manusia yang bertingkah
laku baik manusia itu harus dididik dalam suatu proses pendidikan dan
pendidikan itu sendiri tidak akan berjalan secara optimal, efktif dan efisien
apabila mengesampingkan faktor psikologi manusia.
Apabila ditinjau dari sudut
pertumbuhan dan perkembangan jenis kelamin, manusia yang menunjukan bahwa
proses pendidikan yang dilakukan tidak akan sama. Oleh karena itu penting bagi
pendidik maupun calon pendidik untuk mengetahui ilmu pengetahuan psikologi agar
dalam proses pendidikannya mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
terjadi pada peserta dididiknya.
- Arti psikologi dan psikologi pendidikan
a.
Psikologi berasal dari bahasa
Yunani “Psyche” yang berarti jiwa atau napas hidup dan “logos” yang berarti
“ilmu”.
Jadi dapat disimpulkan psikologi atau
ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau prilaku individu dalam berinteraksi
dengan lingkungan.
Misal : Interaksi orang tua dan anak
di lingkungan keluarga, guru dan murid di sekolah, dokter dan pasien di rumah
sakit dan lain-lain.
Kenyataan itu sudah tentu akan
melahirkan problematika baru dalam psikologi dan menghendaki pengkajian secara
khusus sehingga dari sini akan muncul beragam istilah psikologi yaitu :
Psikologi pendidikan, psikologi umum,
sosial, psikologi keluarga, psikologi perusahaan dan lain-lain.
Namun dalam hal ini kita lebih
terfokus pada psikologi pendidikan
-
Pendapat para ahli tentang
psikologi pendidikan
§ Crow and crow
Menyatakan bahwa psikologi pendidikan menjelaskan
permasalahan-permasalahan yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut
usia, terutama menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.
§ With Erington
Berpendapat bahwa psikologi pendidikan atau studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam
pendidikan manusia.
Adapun dari pendapat-pendapat para
ilmuan/para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan
studi yang secara sistematis. Berkaitan dari proses pendidikan yang dialami
oleh individu manusia khususnya belajar mulai sejak lahir sampai berusia
lanjut.
B. Perkembangan Psikologi
- Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan
psikologi sering digunakan secara bergantian atau secara bersama dalam arti
yang sama, namun sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya
memiliki asfek yang sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari
pendapat beberapa ahli :
-
Dr. Kartini Kartono
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan
atau perubahan secara psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu
tertentu.
-
Drs. Abu Ahmadi
Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku
pada hal-hal yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu
bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif
misalnya : atom, sel, kromosom, rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari
bahan-bahan kualitatif mislanya : kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan,
nilai dan lain-lain.
-
Drs. Muhiddin Syah
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan
berarti perubahan-perubahan kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas
yang bersifat konkret.
Kemudian dari uraian
pendapat-pendapat para ahli ilmuan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau
sebagai perubahan kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom,
rambut, butiran darah dan tulang itu tidak dapat dikatakan berkembang melainkan
bertumbuh dan begitu juga material pribadi seperti kesan keinginan, ide
pengetahuan, nilai, selama tidak berhubungan dengan fungsinya.
-
Menurut Drs. Tadjad yang
mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu perubahan dan pertambahan yang
bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin
Syam mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif
yang mengacu pada mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
perkembangan itu atau perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap
fungsi yang disebabkan adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan
adanya fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa
kesimpulan di atas dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang
berbeda dari pribadi yang berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan
Ø Faktor yang mempengaruhi perkembangna anak
-
Menurut Kartini Kartono antara lain
faktor :
v Herediter atau yang sering disebut faktor warisan atau bawaan.
v Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan
Setiap gejala
perkembangan anak merupakan hasil kerjasama pengaruh timbal balik antara
potensi hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan
potensi anak perlu diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu
sangat ditentukan oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan
perkembangan alami seorang anak mempengaruhi cara bereaksi atau respon anak
terhadap segala pengaruh dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak
pada penambahan ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan
(intelegensi), ketekunan, minat dan lain-lain.
-
Abu Ahmadi juga mengemukakan teorinya yang
berkenaan dengan perkmabgan anak seperti teori empirisme, teori nativisme,
teori konvergensi, teori rekapitulasi, teori dinamika, teori kemungkinan
berkembang dan teori interaksianisme.s
-
Menurut Tadjad pada garis
besarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu :
Ø Faktor intern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang dari
keturunan dan pembawaan
Ø Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang
berasal dari pengalaman. Dan interaksi dengan lingkungan . contoh : pendidikan
dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan
yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak atau faktor keturunan dan faktor
lingkungan.
-
Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya
anak lahir di dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau
lingkungan termasuk pengajaran dan pendidikan.
v Penjelasan teori emperisme coptimisme : Karena sangat yakin akan
pendidikan demi keberhasilan anak-anak lahir dalam keadaan kosong putih bersih
seperti meja lilin (tabularasa) maka pengalaman yang akan menentukan corak dan
bentuk perkembangan jiwa anak.
v Penjelasan : Pendidikan bagi anak adalah sia-sia tidak perlu terlalu
dihiraukan.
v Penjelasan : Dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan
terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman) yang
baik serta ditopang dengan bakat dan pembawaan sejak lahir (sepasang
suami-istri William Stern dan Clara Stren).
v Penjelasan : Dapat disimpulan bahwa seorang manusia akan mengalami
tingkatan masing-masing sebagai berikut :
-
Masa berburu (merampok) sampai
umur kurang lebih 8 tahun (kegiatan menangkap binatang)
-
Masa pengembala umur 8-10 tahun
(seorang anak suka memelihara binatang)
-
Masa bertani umur 10-12 tahun
(anak suka berkebun dan menanam tanaman)
-
Masa berdagang umur 12-14 tahun
(anak gemar bermain pasar-pasaran)
-
Masa industri umur 14 tahun ke
atas (anak mulai mencoba berkarya sendiri membuat mainan dan lain-lain).
v Penjelasan : Yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang ikut
menentukan dinamika ditengah-tengah lingkungannya.
v Penjelasan : Maksudnya bahwa perkembangan konegtif seorang anak
bukan merupakan perkembangan yang wajar melainkan ditentukan oleh interaksi
budaya.
0 komentar:
Posting Komentar